Friday, January 31, 2014

Wednesday, January 29, 2014

MODEL EKONOMI

Pelaku Ekonomi

Secara garis besar para pelaku ini dikategorikan menjadi empat sektor, yakni rumah tangga atau para konsumen (RTK)  produsen (RTP), pemerintah, dan sektor luar negeri. Keempat pelaku ini pun ada dalam sistem perekonomian di Indonesia.

  1. Rumah tangga Konsumen

Yang dimaksud adalah seluruh rumah tangga yang tersebar dari pelosok-pelosok desa sampai dengan yang bermukim di kota-kota besar. Dari yang kaya raya sampai dengan yang melarat miskin tidak punya apa-apa. Mereka adalah pelaku ekonomi yang utama karena rumah tangga konsumen meminta barang dan jasa dari pasar barang dan jasa (output). Untuk itu kita harus mengkonsumsi atau membeli barang dan jasa. Rumah tangga ikut menentukan barang apa yang akan diproduksi. Kegiatan ini juga merupakan kegiatan ekonomi. Maka tidak aneh kalau rumah tangga kita termasuk salah satu pelaku ekonomi. Rumah tangga konsumen juga menawarkan tenaga kerja, tanah, kapital, dan kewirausahaan.



  1. Rumah tangga Produsen

Yang dimaksud adalah seluruh ’rumah tangga’ atau kegiatan ekonomi yang dibentuk oleh pengusaha atau wirausahawan dengan tujuan mencari laba dengan cara menggabungkan tenaga kerja (sumber daya manusia), modal, dan tanah atau sumber daya alam untuk menghasilkan barang dan jasa. Mereka menjalankan fungsi produksi atau bertindak sebagai produsen baik secara perorangan maupun secara kolektif atau terorganisasi. Produsen akan mengelola usahanya dengan beberap acara atau bentuk seperti perusahaan perorangan (PO), berpartner, misalnya CV, firma, atau akan membentuk perseroan (PT). Usaha perseorangan merupakan bentuk yang paling sederhana. Ini adalah usaha/perusahaan yang dimiliki hanya oleh satu orang. Contohnya adalah petani, seorang dokter, tukang listrik, dan sebagainya. Yang kedua adalah berpartner atau partnership. Ini bentuk usaha yang melibatkan dua orang atau lebih individu untuk menyertakan sumber daya mereka dengan tujuan mencari laba.



  1. PT atau corporation.

Kepemilikannya biasanya ditandai dengan penerbitan saham. Dari sisi yuridis atau hukum yang berlaku di Indonesia, kita dapat membedakan produsen menjadi :

1)       Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) seperti: Perorangan (Po), Persekutuan Firma (Fa), Persekutuan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT), dan Yayasan.

2)       Badan usaha milik negara (BUMN) seperti: Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum), dan Perusahaan Perseroan (Persero) atau PT Persero.

3)       Koperasi




Diagram arus lingkar ekonomi (economic circlar flow diagram) menggambarkan interaksi antara rumah tangga konsumen (RTK), rumah tangga produsen (RTP), rumah tangga negara(RTN) dan masyarakat luar negeri. dalam melakukaan kegiatan ekonomi. Ada beberapa pendekatan hubungan antar pelaku ekonomi:

  1. Pendekatan 2 sektor yaitu pendekatan antara RTP dan RTK   
  2. Pendekatan 3 antara RTP, RTK, dan RTN
  3. Pendekatan 4 sektor yaitu pendekatan antara RTP, RTK, RTN dan masyarakat luar negeri.

Pendekatan 2 sektor meliputi 2 pelaku ekonomi yaitu RTP dan RTK. Masing-masing pelaku ekonomi memiliki peran tersendiri dalam melakukan kegiatan ekonomi, peran masing-masing pelaku ekonomi menunjang pelaku ekonomi yang lain. Pendekatan 2 sektor ini dapat digambarkan melalui diagram berikut:




Dari diagram tersebut nampak bahwa para pelaku ekonomi ternyata memiliki keterkaitan dengan pelaku ekonomi yang lain. RTK sebagai penyedia faktor-faktor produksi yang dibutuhkan oleh RTP dan RTP sebagai penyedia barang dan jasa yang dibutuhkan RTK.


RTK sebagai pemilik faktor-faktor produksi (modal, kewirausahaan, SDM dan SDA)menyerahkan/memberikan faktor-faktor tersebut ke RTP melalui pasar faktor produksi. Faktor produksi tersebut dibutuhkan oleh RTP untuk melakukan kegiatan produksi. Atas penyerahan faktor produksi tersebut RTP memberikan balas jasa kepada RTK dalam bentuk gaji (wage), uang sewa (rent), bunga (interest), keuntungan (profit). Balas jasa yang diterima dari RTP digunak oleh RTK untuk memenuhi kehidupan sehari-hari degan bebelanja beberapa barang yang dihasilkan oleh RTP.

Faktor-faktor produksi merupakan pendukung utama RTP untuk proses poduksi. Hasil dari proses produksi yaitu barang dan jasa. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh dunia industri dijual kepada RTP melalui pasar barang dan jasa. RTK sebagai pembeli membelanjakan uangya untuk mendapatkan barang dan jasa yang dijual oleh RTK melalui pasar barang dan jasa. Uang yang diperoleh dari pembelanjaan masyarakat merupakan penerimaan bagi RTP yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi kembali.



 perekonomian 2 sektor

Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor perusahaan dan sektor rumah tangga. Dalam perekonomian tidak terdapata pajak dan pengeluaran pemerintah. Perekonomian itu juga tidak melakukan perdagangan luar negeri dan dengan demikian perekonomian itu tidak melakukan kegiatan ekspor dan impor.


Dalam perekonomian dua sektor sumber pendapatan yang diperoleh rumah tangga adalah dari perusahaan. Pendapatan ini meliputi gji, upah, sewa, bunga dan keuntungan adalah sama nilainya dengan pendapatan nasional. Dan oleh karena itu pemerintah tidak memungut pajak maka pendapatan nasional (Y) adalah sama dengan pendapatan disposebel (Yd) atau Y = Yd.


Pendapatan yang digunakan rumah tangga akan digunakan untuk dua tujuan yaitu untuk pengeluaran konsumsi dan ditabung. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada penanam modal atau nvestor dan akan digunakan untuk membeli barang – barang modal seperti mesin – mesin, peralatan produksi lain, mendirikan bangunan pabrik dan bangunan kantor.


Dalam perekoonomian dua sektor komponen pengeluaran agregat terdiri dari :

1)      pembelanjaan konsumsi rumah tangga untuk membeli barang dan jasa,

2)      pembelanjaan perusahaan perusahaan untuk membeli barang modal. Dalam persamaan algebra, persamaan pengeluaran agregat adalah AE = C + I, dimana C = konsumsi , I = Investasi dan AE adalah pengeluaran agregat. Persamaan yang lain yaitu Y = C + S dimana S = Saving / Tabungan dan Y = Pendapatan nasional maka dapat ditarik kesimpulan bahwa AE = Y dimana C + I = C + S.




Perekonomian 3 Sektor


Pada arus lingkar kegiatan ekonomi tiga sektor terdapat pelaku ekonomi ketiga yaitu pemerintah yang memilki fungsi utama sebagai pengatur perekonomian. Jadi pada arus lingkar kegiatan ekonomi tiga sektor ada tiga kelompok yang berinteraksi yaitu konsumen, produsen dan pemerintah. Apabila produksi dan penyalurannya lancar maka ada kecenderungan harga barang akan turun atau sekurang-kurangnya stabil. Sehingga rumah tangga konsumsi akan dapat mengatur kecenderungan konsumsinya dan semua pendapatannya tidak akan habis dibelanjakan sehingga masih ada bagian dari pendapatannya yang ditabung sebagai modal.



Manfaat :

Manfaat diagram pelaku ekonomi bagi produsen yaitu:

kebutuhan akan faktor produksi modal dan skill akan dapat terpenuhi oleh rumah tangga konsumsi sehingga pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.



Manfaat diagram pelaku ekonomi bagi konsumen yaitu:

Konsumen mendapatkan pembayaran atas faktor-faktor produksi dan skill yang dipakai oleh produsen yang kemudian digunakan untuk membeli barang dan jasa yang dijual oleh rumah tangga produksi.



Peranan :

Peran perusahaan atau rumah tangga produksi dalam perekonomian yaitu:

  1. Produsen
  2. Pengguna faktor produksi
  3. Agen pembangunan
  4. Penyedia dan penyalur barang dan jasa

Peranan produsen secara umum adalah menciptakan atau menaikkan nilai guna suatu barang untuk kepentingan orang lain atau masyarakat.



Peranan rumah tangga negara atau pemerintah dalam kegiatan ekonomi anatar lain:

  1. Pengatur
  2. Konsumen
  3. Sebagai produsen
  4. Pembuat dan pelaksana aturan main
  5. Menjamin kompetisi
  6. Menyediakan barang publik

Masyarakat ekonomi luar negeri adalah pelaku ekonomi yang berhubungan dengan transaksi luar negeri, sektor ini mencakup ekspor dan impor barang dan jasa serta aliran modal yang berkaitan dengan transaksi investasi perbankan.



Peran rumah tangga konsumsi adalah sebagai berikut:

  1. Konsumen
  2. Pemasok atau pemilik faktor produksi
  3. Ikut mempengaruhi mengenai apa yang akan diproduksi oleh perusahaan

Konsumen atau rumah tangga konsumsi adalah rumah tangga yang melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan.

Peranan konsumen secara umum adalah bahwa melalui kegiatan konsumsinya mampu menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat.



Contoh Peranan :

Contoh peran perusahaan atau rumah tangga produksi dalam kegiatan perekonomian di masyarakat yaitu:

  1. Produsen, yaitu berperan dalam menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan oleh rumah tangga konsumsi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya termasuk juga untuk dijual ke luar negeri.
  2. Pengguna faktor produksi, yaitu menggunakan berbagai faktor produksi berupa sumber daya alam atau bahan baku, modal, tenaga kerja dan keahian.
  3. Agen pembangunan, yaitu berperan membantu pemerintah dalam kegiatan pembangunan seperti membuka lapangan kerja, membangun infrastruktur, mensejahterakan karyawan, meningkatkan kualitas SDM dll.
  4. Penyedia dan penyalur barang dan jasa, yaitu menghasilkan sekaligus menyalurkan barang dan jasa agar dapat dinikmati oleh konsumen.



Contoh peran konsumen atau rumah tangga konsumsi dalam kegiatan perekonomian di masyarakat yaitu:

  1. Konsumen, yaitu berperan mengkonsumsi barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.
  2. Pemasok atau pemilik faktor produksi, yaitu sebagai pemilik dan pemasok faktor-faktor produksi yang dibutuhkan oleh rumah tangga produksi atau perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
  3. Ikut mempengaruhi mengenai apa yang akan diproduksi oleh perusahaan, yaitu bahwa konsumen turut memberi pengaruh terhadap kecenderungan barang apa yang sebaiknya diproduksi oleh perusahaan agar sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen.



Contoh peran pemerintah atau rumah tangga negara dalam kegiatan perekonomian di masyarakat yaitu:

  1. Pengatur, yaitu bahwa pemerintah harus mengatur lalu lintas perekonomian dalam negeri untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya kekacauan dan hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian bagi rakyat banyak. Misalnya dengan membuat undang-undang dan peraturan, melakukan pengawasan, menetapkan kebijakan fiskal dan moneter dll.
  2. Konsumen, untuk melakukan tugasnya pemerintah juga memerlukan barang dan jasa. Misalnya untuk keperluan peralatan dan perlengkapan kantor, kepentingnan pertahanan dan keamanan Negara dll.
  3. Sebagai produsen, pemerintah juga menjalankan perusahaan milik negara, khususnya produksi barang dan jasa yang vital bagi kepentingan negara dan kesejahteraan masyarakat misalnya perusahaan air minum, listrik, tambang minyak, bank dll.
  4. Pembuat dan pelaksana aturan main, yaitu pemerintah menjamin bahwa peserta pasar akan berlaku secara jujur dan mematuhi aturan main yang berisi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pasar.
  5. Menjamin kompetisi, yaitu pemerintah menjamin iklim kompetisi yang baik dimana tidak ada praktik tidak terpuji seperti kolusi, monopoli dan penetapan harga yang berpotensi menyingkirkan pesaing dari pasar.
  6. Menyediakan barang publik, yaitu pemerintah memilki kewenangan untuk menagih pajak untuk menyediakan barang-barang publik seperti pertahanan negara dan keadilan.



Contoh peran masyarakat luar negeri dalam kegiatan perekonomian di masyarakat yaitu:

  1. Sebagai pasar bagi produk yang dihasilkan, yaitu bahwa masyarakat luar negeri merupakan konsumen potensial dan memiliki daya beli yang tinggi
  2. Sebagai produsen, yaitu bahwa masyarakat luar negeri menghasilkan banyak sekali produk dan peralatan seperti mobil, komputer, mesin dll.
  3. Perdagangan luar negeri, yaitu perdagangan antar negara yang bisa menghasilkan devisa dan keuntungan yang sangat besar.
  4. Pertukaran tenaga kerja, yaitu pengiriman tenaga kerja dari suatu negara yang mengalami kelebihan tenaga kerja ke negara lain yang membutuhkan yang akan menghasilkan devisa.
  5. Sebagai investor/ penanaman modal, yaitu penanaman modal ke negara lain untuk mengelola modalnya di negara lain tersebut agar memperoleh keuntungan.
  6. Pinjaman luar negeri, yaitu pemberian pinjaman dari luar negeri yang sangat berguna untuk mengatasi permasalahan ekonomi dalam negeri yang sudah mendesak.
  7. Bantuan luar negeri, yaitu pemberian bantuan dari negara lain atas terjadinya bencana alam



Model keseimbangan umum multisektoral yang dapat dikomputasi

Model Keseimbangan Umum Multisektoral yang Dapat Dikomputasi merupakan istilah bahasa indonesia dari Computable general equilibrium yang seringkali disingkat sebagai model (CGE) ialah suatu kelas model ekonomi yang menggunakan data ekonomi aktual untuk memperkirakan bagaimana sektor ekonomi bereaksi terhadap perubahan yang terjadi pada faktor-faktor eksternal seperti kebijakan, teknologi dan lain faktor-faktor. Model CGE juga seringkali disebut sebagai model AGE (applied general equilibrium).

Model CGE terdiri atas:

  1. Persamaan-persamaan yang men-deskripsi-kan variabel-variabel dari model
  2. Suatu database (yang seringkali sangat detil) yang konsisten dengan persamaan-persamaan di dalam model. Persamaan-persamaan di dalam model CGE umumnya di dasarkan pada mazhab ekonomi neo-klasik, yang seringkali didasarkan atas asumsi minimalisasi biaya produksi, penetapan harga didasarkan atas biaya produksi rata-rata dan maksimalisasi utilitas (oleh konsumen).  

Namun demikian, sebagian besar model CGE seringkali justru tidak berdasarkan atas paradigma keseimbangan umum. Sebagai contoh, model-model tersebut seringkali mengakomodasi:

  1. non-market clearing atau tidak terjadinya kliring pasar, terutama terkait dengan tenaga kerja (pengangguran) dan komoditas,
  2. terjadinya persaingan tidak sempurna (misalnya, penetapan harga secara monopoli),
  3. munculnya permintaan yang tidak didasarkan atas harga (misalnya, permintaan dari pemerintah),
  4. terjadinya variasi pajak,
  5. munculnya dampak2 atau externalities, misalnya polusi atau pencemaran udara.



Database CGE model terdiri atas:

  1. tabel-tabel nilai transaksi yang memperlihatkan, misalnya, besarnya nilai batubara yang dipakai oleh industri baja. Umumnya database ini dapat berbentuk tabel input-output atau matriks akunting sosial. Database CGE model umumnya merepresentasikan perekonomian suatu negara (atau dunia) secara keseluruhan dalam sejumlah sektor, komoditas, faktor dan tipe rumah tangga (konsumen).
  2. nilai-nilai elastisitas yang merupakan parameter-parameter tanpa dimensi yang merepresentasikan reaksi-reaksi dalam perekonomian. Misalnya, elastisitas dari permintaan akan ekspor, menyatakan besarnya volume ekspor yang akan turun jika harga ekspor naik. Di antara elastisitas yang digunakan oleh model CGE, terdapat suatu kelas elastisitas yang disebut sebagai sebagai CES atau elastisitas substitusi konstan. Di antara CES terdapat elastisitas Armington, yang memperlihatkan jika produksi yang dihasilkan oleh negara-negara yang berbeda (tidak) bisa saling menggantikan. Akhirnya Elastisitas pengeluaran memperlihatkan bagaimana permintaan rumah tangga bereaksi terhadap perubahan pendapatan.

Model-model CGE merupakan perkembangan lanjut dari model-model input-output yang dirancang pertama kali oleh Wassily Leontief. Dibandingkan dengan model-model input-output, model-model CGE lebih menekankan pada pentingnya peran harga. Misalnya, jika model input-output mengasumsikan bahwa untuk memproduksi satu ton baja diperlukan sejumlah (tetap) tenaga kerja, model CGE mampu lebih lanjut mengadopsi faktor gaji yang mempengaruhi permintaan akan tenaga kerja dalam memproduksi baja.


Model CGE sangat berguna untuk memperkirakan dampak perubahan yang terjadi pada suatu sektor dari perekonomian terhadap sektor-sektor lainnya. Misalnya, pemajakan atas harga tepung terigu akan mempengaruhi harga roti, indeks harga konsumen, dan selanjutnya tingkat gaji dan angka pengangguran. Model CGE juga telah digunakan secara luas untuk mengaji kebijakan di sektor perdagangan. Akhir-akhir ini CGE juga digunakan untuk mengaji dampak ekonomi dari kebijakan pengungaran emisi gas rumah kaca.


Model CGE selalu memiliki lebih banyak variabel daripada persaman. Dengan demikian, nilai dari variabel-variabel tertentu harus ditentukan di luar model (eksogenous). Penentuan atas variabel-variabel eksogenous dalam suatu model CGE disebut penutupan model atau closure. Penutupan model yang berbeda dapat memberikan hasil simulasi model yang berbeda sehingga menimbulkan kontroversi. Misalnya, pada model CGE tertentu angka pengangguran dan keseimbangan neraca perdagangan diasumsikan sebagai konstan dan pada model CGE lainnya angka-angka tersebut dianggap sebagai variabel.


Dewasa ini terdapat banyak model CGE untuk berbagai negara di dunia. Salah satu yang paling terkenal adalah CGE model yang merepresentasikan perekonomian dunia yaitu GTAP  model of world trade.


Model-model CGE sangat berguna untuk merepresentasikan perekonomian dari negara-negara di mana data time series tidak tersedia atau tidak relevan untuk digunakan (misalnya karena perubahan-perubahan politik). Dengan demikian, perekomian negara-negara berkembang sangat cocok untuk dikaji dengan model CGE, misalnya dengan menggunakan model CGE yang didasarkan pada IFPRI.



10 PRINSIP EKONOMI

 
1.  ORANG MENGHADAPI TRADE OFF

Ketika setiap orang dihadapkan pada pertukaran (trade off), maka dalam membuat keputusan harus merelakan sesuatu untuk suatu tujuan.
contoh: seorang yang lebih memilih membelikan semua uangnya untuk membeli baju, maka dia harus merelakan kesempatan untuk membeli makanan untuk kebutuhan akan gizinya. NAMUN seseorang tidak boleh mengabaikan kebutuhan akan gizinya demi sebuah penampilan (baju).
Dengan demikian : Trade off yang harus dihadapi sangatlah penting karena semua orang akan dapat mengambil keputusan terbaik jika semua pilihan yang ada dimengerti dengan baik.


2. BIAYA ADALAH APA YANG ANDA KORBANKAN UNTUK MENDAPATKAN SESUATU

Terkadang kita melupakan pengertian biaya atau harga yang sebenarnya dari pilihan yang kita ambil. Konsep yang sering dilupakan adalah biaya kesempatan (opportunity cost), yaitu kesempatan yang hilang demi menjalankan suatu pilihan. Oleh karena itu, harga yang harus saya bayar untuk s1 bukan cuma biaya kuliah, buku, dan biaya hidup saja. Biaya kesempatan yang timbul akibat kehilangan kesempatan bekerja dengan gaji yang layak seharusnya ikut masuk pertimbangan. Terkadang, biaya kesempatan untuk melanjutkan kuliah bisa jadi teramat tinggi.
Contohnya seorang pemain NBA, Le Bron James, yang memutuskan untuk tidak melanjutkan ke perguruan tinggi karena menganggap ‘biaya kesempatan’ kuliah terlalu tinggi, dibanding ‘biaya kesempatan’ berkarier sebagai atlet profesional.


3. ORANG RASIONAL BERPIKIR PADA BATAS-BATAS

Keputusan dalam hidup jarang ada yang benar-benar hitam ataupun putih, tetapi biasanya berada di daerah abu-abu.
Contoh: Pada saat makan malam kita tidak harus memutuskan untuk berpuasa atau makan serakus babi, namun kita harus memilih apakah kita perlu menambah sesendok nasi atau tidak.
Seperti pada contoh, individu dan perusahaan dapat mengambil keputusan-keputusan yang lebih baik, dengan cara berpikir pada batas-batas. Seorang pengambil keputusan yang rasional akan bertindak, jika dan hanya jika, keuntungan dari tindakan tersebut melebihi biaya marginalnya.







4. ORANG TANGGAP TERHADAP INSENTIF

Karena manusia mengambil keputusan dengan cara membandingkan keuntungan dan biaya, kebiasaan mereka akan berubah jika ada perubahan pada keuntungan atau biayanya.
Contoh: Ketika harga daging sapi naik, orang lebih cenderung membeli daging ayam karena harganya lebih murah. Pada saat bersamaan pengusaha daging sapi akan menjual lebih banyak daging sapi karena dapat keuntungan yang lebih tinggi.
Pembuat kebijakan publik tidak boleh melupakan pentingnya insentif, karena banyak kebijakan yang bisa mengubah biaya atau keuntungan bagi orang-orang, sehingga merubah perilaku mereka. CONTOH: Ketika harga bahan bakar naik,  akan mendorong masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum atau mengganti mobil mereka dengan mobil listrik.
Ketika para pembuat kebijakan gagal mempertimbangkan bahwa kebijakan-kebijakan mereka akan berdampak pada perilaku masyarakat terhadap insentif, hasilnya bisa tidak sesuai keinginan. CONTOH: Kebijakan publik yang mengatur keamanan berkendara yang mengharuskan sabuk pengaman disetiap mobil. Namun, suatu penelitian di tahun 1975, ekonom Sam Paltazam menunjukan bahwa aturan tersebut: 1. Mengurangi jumlah kematian per kecelakaan, NAMUN 2. Meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas
Nettonya: Sedikit perubahan pada angka kematian pengemudi, Peningkatan pada angka pejalan kaki.
INTINYA Ketika menganalisis kebijakan apapun harus mempertimbangkan tidak hanya pengaruh-pengaruh langsungnya, tetapi juga pengaruh-pengaruh tidak langsung yang timbul akibat adanya insentif, perilaku masyarakat akan ikut berubah.


5. PERTUKARAN BARANG DAPAT MENGUNTUNGKAN SEMUA PIHAK

Suatu Negara akan memproduksi sesuai kemampuan yang paling optimal ( biaya produksi rendah, kemampuan produksi tinggi, kualitas bagus) yang dimiliki lalu menjualnya ke Negara lain yang tidak optimal produksinya dari barang tersebut dan barang produksi yang tidak bisa dihasilkan secara optimal maka Negara tersebutpun akan membeli dari Negara lain yang produksinya lebih optimal.

Contohnya:
Saya teringat sebuah joke menarik mengenai ini. Alkisah sebuah pabrik mobil yang berpusat di Oklahoma, USA. Setelah sekian lama memonopoli pasar mobil di USA, muncul sebuah pabrik pesaing, yang ajaibnya terletak di tengah lautan. Jika pabrik Oklahoma membutuhkan biaya sebesar $25rb untuk mendisain, meproduksi parts dan merakit sebuah mobil hingga jadi, maka pabrik San Fransisco dengan ajaibnya hanya membutuhkan 50 ton gandum seharga $12rb. Prosesnya pun terbilang cukup mudah. Cukup mengirim gandum ke pabrik melalui kapal, voila! mobil dengan setengah harga pasar pun tersedia. The factory is called HONDA. Yup, pabrik ajaib kita adalah perusahaan ekspor impor.Apakah perdagangan gandum-mobil di atas menguntungkan USA-Jepang? We could say so. Konsumen mobil USA bisa mendapatkan mobil dengan murah.Konsumen Jepang bisa mendapatkan gandum kualitas tinggi. Pabrik Oklahoma akan merugi akibat persaingan tentu saja. Akan tetapi, dengan sejumlah inovasi dia bisa bangkit, kembali ke pasar, dan memberikan suplai mobil dengan kualitas dan harga yang lebih menguntungkan konsumen.



6.  MEKANISME PASAR MERUPAKAN METODE YANG COCOK UNTUK MENGATUR KEGIATAN EKONOMI.

Masih ingat dengan perang dingin?Salah satu ideologi yang dipertentangkan adalah ekonomi pasar melawan ekonomi terpusat.Salah satu kelemahan ekonomi terpusat adalah, tidak adanya insentif yang cukup untuk maju dan berbuat lebih.Semua sudah diatur oleh pemerintah.Di sini bisa kita lihat kelemahan kedua.Pemerintah tidak memiliki kemampuan untuk mengalokasikan sumber daya secara tepat. Di lain pihak, mekanisme pasar bertumpu pada keputusan kolektif rumah tangga dan perusahaan dalam pengalokasian sumber daya. Dibandingkan pemerintah, tak ayal lagi, pasar memiliki kemampuan lebih.Pasar memunculkan permintaan barang maupun jasa; Pasar pula lah yang mengumpulkan perusahaan maupun rumah tangga untuk menyediakan penawaran.Ekonom menyebut mekanisme ini sebagai tangan gaib (invisible hand).




7.  PEMERINTAH DAPAT MENINGKATKAN KINERJA PASAR

Anda mungkin bertanya, jika mekanisme pasar dapat mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien, apa perlunya pemerintah? Salah satunya adalah untuk memastikan mekanisme pasar bekerja dengan baik melalui penegakan hukum dan penyediaan sarana prasarana.Apa gunanya mekanisme pasar kalau pencurian merajalela, perjanjian dagang tidak ditepati dan jalur transportasi buruk (dan tidak ada cukup insentif bagi pasar untuk menyediakan jalur transportasi)? Peran pemerintah tidak hanya berhenti sebagai fasilitator.Terkadang intervensi terhadap mekanisme pasar diperlukan, karena si tangan gaib kita memang bisa mengatur ekonomi, tetapi bukan berarti mahakuasa. Di sini pemerintah dapat melakukan dua hal: meningkatkan efisiensi dan keadilan. Salah satu penyebab ketidakefisienan pasar adalah eksternalitas, yaitu pengaruh suatu tindakan terhadap khalayak umum.

Contoh:eksternalitas (negatif) yang paling umum adalah polusi.Ada pula faktor kekuatan pasar, di mana suatu kekuatan tunggal (atau segelintir orang) memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pasar.Bisa juga disebut monopoli.Pemerintah memiliki peran untuk mencegah timbulnya faktor-faktor tersebut yang bisa mengakibatkan gagalnya kerja mekanisme pasar.Kemudian berbicara mengenai keadilan, mekanisme pasar hanya bisa mengatur alokasi sumber daya berdasarkan kemampuan memproduksi sesuatu yang mana orang mau membayar untuk itu.Si tangan gaib tidak menjamin tiap orang bisa punya pekerjaan, bisa makan cukup atau bisa berobat jika sakit.Pemerintah lah yang bertanggung jawab atas keadilan bagi seluruh rakyat, dengan mekanisme pajak, subsidi dan program kesehatan atau sembako murah
.
Contoh lain: Seperti dalam kasus krisis perekonomian seperti sekarang diamana banyak perisahaan yang bangkrut dan terjadi kegagalan pasar, pemerintah dapat turun tangan dan menyelamatkan perusahaan tersebut dari kebangkrutan, dan menjaga kemampuan produksi sekaligus meminimalisir angka pengangguran dengan cara melakukan buyout, atau pembelian/pengambil alihan sebuah perusahaan oleh pemerintah. Walau begitu pemerintah tidak selalu harus melakukan hal tesebut.


8.  STANDAR HIDUP SUATU NEGARA BERGANTUNG PADA KEMAMPUAN MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA

Contoh: Fakta menunjukkan perbedaan standar hidup yang cukup mencolok antarnegara yang ada di dunia. Bank Dunia membagi tingkat pendapatan suatu negara menjadi Low Income (LIC) untuk di bawah $785, Lower Middle Income (LMC) untuk $766-$3035, Upper Middle Income (UMC) untuk $3036-$9385, dan High Income untuk di atas $9386. Indonesia sendiri terletak pada tingkatan LMC. Perbedaan tingkat pendapatan mengakibatkan pula perbedaan standar hidup: kepemilikan akan barang-barang elektronik, akses layanan pendidikan dan kesehatan, ketersediaan nutrisi, hingga tingkat harapan hidup (life expectancy). Faktor apa yang menjadi penentu tingkat standar hidup suatu negara? Produktivitas, yaitu jumlah barang dan jasa yang diproduksi tiap satu jam kerja. Semakin produktif masyarakat suatu negara, semakin besar kemampuan mereka menikmati standar hidup yang lebih baik. Konsep produktivitas dan standar hidup ini akan berdampak pula pada kebijakan publik. Kebijakan publik yang bertujuan meningkatkan standar hidup masyarakat harus mampu menjawab pertanyaan kunci, ‘bagaimana meningkatkan produktivitas masyarakat?’Untuk itu, diperlukan pendidikan yang baik, fasilitas yang memadai, kebijakan yang tepat dan dukungan teknologi yang mumpuni.


9.  HARGA AKAN NAIK KETIKA PEMERINTAK MENCETAK TERLALU BANYAK UANG

Tingginya tingkat peredaran uang akibat dari tingginya produksi uang itu sendiri, menyebabkan nilai dari uang tersebut menjadi semakin kurang berharga yang berdampak pada terjadinya inflasi. Sehingga harga barang naik karena niali dari uang tersebut menurun.
Contoh: Mungkin kalian masih ingat dengan inflasi gila-gilaan–disebut juga hiperinflasi–di Zimbabwe, sampai-sampai terbit duit kertas bertuliskan 10 milyar. Kini, setelah mengalami 3 kali devaluasi–penurunan nilai mata uang–sejak 2006, dolar Zimbabwe dinyatakan tidak berlaku, alih-alih mata uang internasional lah yang berlaku di negara tersebut. Tahukah kalian apa penyebab inflasi? Secara umum, inflasi atau kenaikan tingkat keseluruhan harga disebabkan terutama oleh jumlah uang yang beredar di masyarakat.Seperti di Jerman periode awal 20an di mana harga-harga naik 3 kali lipat tiap bulannya, jumlah uang tercatat meningkat 3 kali tiap bulannya.















10.  MASYARAKAT MENGHADAPI TARIK-ULUR JANGKA PENDEK ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN

Meskipun dalam jangka panjang inflasi merupakan efek utama dari jumlah uang beredar, dalam jangka pendek mencetak uang banyak-banyak malah bisa mengurangi pengangguran.Lho?Berikut alur analisisnya.Peningkatan jumlah uang beredar dapat menstimulasi kemampuan belanja sehingga tingkat permintaan pun meningkat. Kenaikan tingkat permintaan memang berpotensi menaikkan harga, akan tetapi ia juga akan menarik minat pengusaha untuk meningkatkan produksi barang dan jasa untuk memenuhi permintaan tersebut. Untuk itu, diperlukan lebih banyak pekerja. Secara umum lapangan pekerjaan akan meningkat dan pengangguran pun menurun. Jadi, dalam skala keseluruhan ekonomi terdapat pula tarik-ulur (trade off), yaitu antara inflasi dan pengangguran.Para penentu kebijakan dapat memanfaatkan tarik-ulur jangka pendek ini untuk menentukan kombinasi inflasi dan pengangguran yang dirasa ‘pas’.Caranya dengan mengatur pengeluaran pemerintah, tingkat pajak dan jumlah pencetakan uang.Hal ini, tentu saja, menjadi subjek perdebatan yang tidak pernah berhenti.

Contoh: Tradeoff antara inflasi dan pengangguran sifatnya hanyalah sementara, namun dapat berlangsung menahun. Dinegara tertentu meningkatnya inflasi akan mengurangi pengangguran. Namun hal tersebut tampaknya tidak terjadi di Indonesia.

Thursday, January 23, 2014

EKONOMI

    
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

AKUNTANSI

    Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis". Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.

    Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant (FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA), dan Certified General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat disebut CPA Indonesia (sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).

    Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis". Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.

    Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant (FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA), dan Certified General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat disebut CPA Indonesia (sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).